Anda pecinta bola tanah air? Anda pasti sudah menunggu derby Jawa Timur, Persebaya Vs Arema. Mereka akan bertemu dalam laga lanjutan Indonesia Super Lage (ISL), Sabtu (16/01/2010) besok, di stadion 10 November Surabaya. Pertandingan tersebut sangat prestisius, karena didalamnya tedapat perang gengsi antara dua tim besar Jawa Timur.
Diatas kertas Arema berada diatas angin. Arema yang kini kokoh di puncak klasemen tercatat hanya satu kali kalah dalam 13 pertandingan. Satu-satunya kekalahan Arema terjadi pada laga away terakhir, yakni 0-1 dari Persela Lamongan (16/12). Sedangkan Persebaya, meskipun dalam pertandingan besok menjadi tuan rumah, namun Persebaya belum mampu menorehkan hasil positif dalam lima pertandingan terakhir. Kemenangan terakhir Persebaya adalah ketika mengalahkan PSM 2-0, 13 Desember lalu. Dalam laga home terakhirnya, Persebaya KALAH 0-1 dari Persik Kediri (19/12). Selain itu Persebaya juga mendapat tekanan dari Bonekmania, suporter fanatik persebaya. Jika pertandingan yang digelar di stadion 10 November besok Persebaya menelan kekalahan, bisa dibayangkan bagaimana kecewa bonek.
Untuk menjaga kelancaran pertandingan panpel Persebaya, Rabu (13/1), menyebutkan jumlah aparat keamanan yang dikerahkan untuk laga dua tim asal Jawa Timur itu sebanyak 3.000 personel, terdiri atas 2.600 aparat kepolisian dan 400 pasukan TNI.
Jumlah personel keamanan tersebut tiga kali lipat lebih banyak dibanding saat pengamanan laga Persebaya sebelumnya. Kekhawatiran terjadinya kerusuhan menjadi alasan utama pengerahan aparat keamanan dalam jumlah besar.
Selain itu, untuk meminimalisir konflik dan kerusuhan, Aremania- kelompok suporter Arema Indonesia dilarang memberikan dukungan langsung ke Surabaya. Mereka sepakat untuk mengadakan nonton bersama di Malang.
Seperti yang kita tahu, pertandingan dua kesebelasan ini selalu berakhir dengan kerusuhan suporter. Maklum saja, laga antara kedua tim memang selalu membakar emosi sejak dulu. Publik Surabaya pasti masih ingat tragedi mengamuknya Bonek akibat tim kesayangannya ditahan imbang tanpa gol oleh Arema pada tahun 2006. Tragedi itu kini dikenal dengan nama Asusemper, akronim dari Amuk Suporter Empat September yang membuat satu mobil milik media televisi dibakar.
Meskipun demikian, tentu kita mengharapkan laga besok berjalan dengan lancar dan sportif, karena laga tersebut tidak hanya dinantikan orang Jawa Timur tapi semua publik sepak bola.
Bravo sepakbola Indonesia, Salam Satu Jiwa!
0 komentar:
Posting Komentar